Menari atau Berdansa, saling berpegangan tangan dan berdekapan dengan orang yang kita cintai, siapa yang tak suka? Bayi pun menyukainya. Berdansa dapat menjadi ajang skin to skin contact yang memunculkan kehangatan dan membangun kedekatan antara bayi dengan ibu atau ayahnya. Kedekatan yang mendalam selanjutnya menumbuhkan basic trust bayi pada sosok orangtua sebagai orang yang merawat dan menyayanginya.
Musik pengiringnya bagaimana? Terserah, sesuaikan dengan selera. Bahkan musik senandung pun cukup. Yang penting, iramanya ritmis, memiliki ketukan teratur, dengan tempo yang sesuai irama langkah. Sebagai panduan, untuk berdansa dengan tempo sedang, bisa dipilih musik berirama waltz. Untuk tempo yang lebih cepat, ada irama disko, tango, salsa, atau dangdut. Buatlah beberapa variasi langkah dan kecepatan irama dalam berdansa. Sambil mendekap bayi, beraynlah dari satu sisi ke sisi lain, berputarlah sesekali atau buailah si kecil ke depan-belakang, dan ke atas-ke bawah (pastikan Anda menyangga kepala dan lehernya).
Musik yang diperdengarkan akan mengasah indera pendengaran bayi. Sambil berdansa, berdendanglah untuk si kecil sambil menatap wajahnya. Tatapan mata penuh cinta dari ayah dan ibu akan mengoptimalkan perkembangan emosional bayi yang merasakan ikatan erat dengan orangtuanya.
Melatih Keseimbangan
Berdansa memberikan manfaat karena didominasi gerakan dan gerakan pada dasarnya merupakan pintu belajar bagi banyak hal. Melalui gerakan ritmis, anak belajar mengenali irama tubuhnya sendiri. Lewat gerakan ritmis saat berdansa, bayi belajar keseimbangan antara gerakan ke kiri-kanan, maju-mundur, dan ayunan lembut atas ke bawah. Keseimbangan ini yang selanjutnya berfungsi mengaktifkan kerja sistem vestibular dalam dirinya.Sistem vestibular yang terstimulasi baik akan membantu bayi melakukan gerakan bernapas (menghirup dan membuang udara) secara baik dan teratur, sehingga pertumbuhan pun optimal. Sistem vestibular yang optimal akan membantu anak menjadi orang yang berpembawaan tenang dan lebih mudah bergaul.
Emosi Menyatu
Saat berdansa, bisa dibilang, emosi anak menyatu dengan orangtuanya. Ini karena posisi bayi begitu dekat, bahkan menempel dengan orangtuanya. Berada dalam dekapan selagi berdansa memungkinkan bayi menyatu dengan pancaindera orangtuanya. .Dengan melangkah berayun perlahan ataupun cepat mengelilingi ruangan, bayi dapat menangkap apa yang dilihat ibu/ayahnya, mendengar apa yang didengar ibu/ayahnya, bahkan berbagi emosi lewat senandung, tarikan napas, atau detak jantung ibu atau ayahnya. Kondisi ini membantu bayi memahami belajar ekspresi dan bahasa tubuh orang lain.Bagi bayi, berdansa menjadi salah satu bentuk stimulasi penting bagi perkembangannya. Tepatnya, stimulasi sensori motorik melalui gerakan dan irama yang terintegrasi sebagai modal awal kecerdasannya kelak. Karena keterampilan motorik yang banyak melibatkan penggunaan kaki, tangan, dan otot lain pada tubuh memainkan aneka peran dalam kehidupan anak. Di antaranya membantu pembentukan kemandirian (bantu diri), mengasah keterampilan bermain, dan mengarahkannya mendapatkan penerimaan sosial.
Berada selama beberapa menit dalam dekapan ayah/ibu selagi berdansa juga diyakini dapat menenangkan bayi yang memang tengah belajar mengkontrol dirinya. Karena saat didekap, bayi akan menyalurkan dorongan internalnya untuk memosisikan tubuhnya agar sesuai dengan kontur tubuh sosok yang mendekapnya. Bayi akan terus bergerak menyesuaikan diri hingga akhirnya menemukan posisi paling tepat yang membuatnya merasa nyaman. Sebaliknya, bayi yang tidak pernah merasakan hangatnya dekapan, akan cenderung mengembangkan perilaku tak beraturan yang menghabiskan begitu banyak energi, seperti gerakan-gerakan menyentak tak bermanfaat atau perilaku tak beraturan.
No comments:
Post a Comment